Berita

Berita Thumbnail
Kamis, 19 September 2024
Oleh: adminfh

PEKAN ILMIAH 2024: Pendekatan Pentahelix Pelindungan Benda-benda Cagar Budaya dalam Situasi Konflik Bersenjata Internal.

Dalam Seminar Hasil Penelitian Unggulan Fakultas hari ini, Tim Peneliti yang diketuai oleh Dr. Arlina Permanasari, SH., MH yang mensosialisasikan penelitian yang berjudul “Pendekatan Pentahelix Pelindungan Benda Cagar Budaya dalam Situasi Konflik Bersenjata Internal”.

Penelitian ini diinspirasikan dari beberapa kejadian selama konflik bersenjata yang mengakibatkan rusak atau hancurnya benda-benda cagar budaya. Hal ini dapat dilihat dalam peristiwa hancurnya benda warisan budaya dunia (world cultural heritage) di Afrika Utara tepatnya di Kota Timbuktu. Pada tanggal 27 September 2016, seorang pegawai negara (civil servant) yang juga merupakan anggota kelompok “Ansar Dine”, suatu milisi Islam Tuareg di Afrika Utara, telah dihukum di Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court / ICC) dengan dakwaan melakukan penghancuran terhadap benda-benda budaya dan dihukum selama Sembilan tahun penjara. Al Mahdi melakukan pengrusakan dengan sengaja dan mencuri benda-benda budaya di zona perang yang dilakukannya sejak tahun 2014 hingga 2019. Palmyra, suatu situs warisan budaya dunia (World Heritage Site) yang terletak di Siria, secara massif dihancurkan pada tahun 2015. Tidak itu saja, Mesjid Besar (Great Mosque) Al Nuri juga dihancurkan pada tahun 2017 (Dunkley 2021). Sebagai salah satu contoh kecil lainnya adalah hancurnya benda cagar budaya di Ukraina akhir-akhir ini, baik karena hilang dicuri atau dijarah, maupun rusak akibat collateral damage, atau bahkan dengan sengaja dihancurkan dalam Perang Rusia-Ukraina (Evelien Campfens, Andrzej Jakubowski, Kristin Hausler, Elke Selter 2023).

Dalam upaya untuk memberikan pelindungan terhadap benda cagar budaya dalam situasi emergency, diperlukan pranata hukum yang memadai, dari aspek pentahelix. Oleh karena itu masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pendekatan pentahelix tersebut harus dilaksanakan dan bagaimana rekomendasi kebijakan yang akan dihasilkan dalam rangka pelindungan benda cagar budaya pada situasi konflik bersenjata internal.

Maya I. Notoprayitno, S.H., M.Si., Ph. D, Dr. Arlina Permanasari, S.H., M.H., dan Nursyachrani Tiara Ramadan mempresentasikan hasil penelitian mereka.

Floatin Button
Floatin Button